RFID, Radio Frequency Identification

RFID
Radio Frequency Identification


Halo guys! Sudah lama tak jumpa. Pada hari ini saya akan menjelaskan mengenai Radio Frequency Identification atau lebih deikenal dengan RFID. Jika dalam bahasa Indonesia, RFID berarti Identifikasi Frekuensi Radio. Nah apa itu ? apa manfaat dari penggunaan RFID ? atau apa kelebihan dan kekurangan RFID ? Temukan jawabannya disini di kafetech.blogspot.com.

RFID (Radio Frequency Identification)

RFID ini adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan, atau bahkan manusia dengan tujuan identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti pembaca kode batang atau biasa dikenal dengan barcode.
Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras. Dan label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.
Pada postingan yang lalu sudah dijelaskan mengenai sistem Smart City. Nah didalam smart city sendiri RFID mempunyai peran yang sangat penting juga. RFID sendiri berfungsi sebagai penyimpan dan pengambil data, pada sistem Smart City banyak RFID yang disebar ke berbagai tempat seperti hutan, taman, jalan, dan sebagainya yang dimaksudkan untuk mengambil data ditempat tersebut. Sebagai contohnya, apabila ada kecelakaan lalu lintas RFID akan langsung mendapatkan posisi kecelakaan, kemudian data posisi akan dikirim ke kantor polisi dan rumah sakit terdekat, sehingga tidak perlu waktu yang lama untuk polisi maupun rumah sakit berada di tempat kejadian perkara, keren bukan. Perlu diketahui juga bahwa RFID tidaklah membutuhkan daya yang besar.

Mungkin kalian bertanya tanya kapan teknologi ini ditemukan. Berdasarkan wikipedia.org, pada tahun 1945, Leon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintahan Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafragma yang mengubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukanlah sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai enda pertama dan salah satu nenek moyang dari teknologi RFID.

Kemudian ada lagi teknologi yang lebih  mirip, yaitu IFF Transponder. Alat ini ditemukan oleh Inggris pada tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk mengidentifikasi pesat tempur lawan atau kawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai penerbangan.

Setelah beberapa alat yang ditemukan, ada karya ilmiah yang mengekplorasi RFID yakni karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power jika dalam bahasa Indonesia berarti Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan.

Paten Amerika Serikat nomor 3, 713, 148 atas nama Mario Cardullo pada tahun 1973 adalah nenek moyang pertamaa dari RFID modern, sebuah transponder radio pasif dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan pada tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea.

Desain Sistem

RFID menggunakan tag atau label yang dipasang pada objek unutk diidentifikasi. Radio dua arah pemancar-penerima, dimana disebut sebagai pemeriksa atau pembaca, kemudian mengirimkan sinyal ke tag lalu membaca responnya. Umumnya, pembaca mengirimkan hasil pengamatan tersebut ke sistem komputer yang menjalankan perangkat lunak atau perangkat lunak tengah RFID.

Informasi tag disimpan secara elektronik di dalam memori non-violatif. Tag RFID mencakup pemancar dan penerima frekuensi radio kecil. Sebuah pembaca RFID mengirimkan sinyal radio yang dikodekan untuk memeriksa tag. Lalu, tag menerima pesan dan merespon informasi yang diidentifikasinya. Ini mungkin hanya terjadi pada tag dengan nomor seri khusus atau mungkin untuk sebuah produk yang berkaitan dengan informasi seperti jumlah stok, tanggal, atau informasi spesifik lainnya.


Ada 3 jenis label RFID, yaitu label RFID aktif, label RFID pasif, dan label RFID semi-pasif. Untuk label RFID aktif biasanya lebih besar dan lebih mahal untuk diproduksi karena memerlukan sumber listrik. Label RFID aktif memancarkan sinyal ke pembaca label dan biasanya lebih handal dan akurat daripada label pasif. Dan juga label aktif memiliki sinyal yang lebih kuat sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang sulit dijangkau seperti didalam air.

Kemudian ada label pasif RFID, label ini tidak memiliki pasokan listrik internal dan bergantung pada pembaca RFID untuk mengirimkna data. Sebuah arus listrik kecil diterima melalui gelombang radio oleh antena RFID dan daya CMOS, hal ini sudah cukup untuk mengirimkan tanggapan. Label pasif RFID lebih cocok digunakan pada lingkungan pergudangan dimana tidak ada banyak gangguan. Karena tidak ada sumber daya internal, label pasif lebih kecil dan murah untuk diproduksi.

Yang ketiga ada label semi-pasif RFID, label ini mirip dengan label RFID aktif. Label semi-pasif RFID memiliki sumber daya internal, tetapi tidak memancarkan sinyal sampai pembaca RFID. Sehingga pemancar RFID perlu untuk mentransmisikannya terlebih dahulu.

Kelebihan RFID

  1. Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya (kurang lebih 2000 bytes).
  2. Ukuran sangat kecil (untuk jenis label pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan dimana-mana.
  3. Bentuk dan desain yang fleksibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagai tempat karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus.
  4. Pembacaan informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi pembacaan, seperti sering terjadi pada barcode, magnetik, dan lainnya.
  5. Jarak pembacaan yang fleksibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang digunakan. Seperti contoh auto payment pada jalan tol, penghitungan stok pada ban berjalan, access gate, dan masih banyak lagi.
  6. Kecepatan dalam pembacaan data.

Kelemahan RFID

  1. Akan terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih daripada 1 chip RFID melalui 1 alat pembaca secara bersamaan, karena akan terjadinya tabrakan informasi yang diterima oleh pembaca. Kemudian kendala ini dapat terselesaikan oleh kemampuan akan kecepatan penerimaan data, sehingga chip RFID yang masuk akhir akan dianggap sebagai data berikutnya.
  2. Jika terdapat frekuensi overlap (dua frekuensi dari pembaca berda dalam satu area) dapat memberikan informasi data yang salah pada komputer/pengelola data, sehingga tingkat akurasi akan berkurang. Permasalahan ini terpecahkan dengan cara pengimplementasian alat deteksi tabrakan frekuensi atau menata peletakan area pembacaan, sehingga dapat menghindari tabrakan.
  3. Gangguan akan terjadi jika terdapat frekuensi lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya bukan diperuntukkan untuk RFID.

Comments

Popular posts from this blog

Reuse Oriented atau Component Based Software Engineering (CBSE)

Cara Import SQL PowerDesigner Ke Database SQL

Mengenal Perbedaan Telnet Dan SSH Pada Jaringan Komputer