Cara Menambah/Installasi "Guest OS" Debian 8 Jessie pada Virtual Machine - Bagian 2

Cara Menambah/Installasi "Guest OS" Debian 8 Jessie
pada Virtual Machine - Bagian 2


Nah, setelah berhasil menginstal mesin virtual pada Cara Menambah/Installasi "Guest OS" Debian 8 Jessie pada Virtual Machine - Bagian 1 saatnya untuk kalian memulai menginstal Guest OS Linux Debian 8 pada mesin virtual. Sebelumnya saya mau mengingatkan kembali untuk kalian yang belum tahu atau ingin tahu seputar virtualisasi, kalian bisa membacanya di Memahami Konsep Virtualisasi (VMware). So, tetap bersama saya di kafetech.blogspot.co.id karena semuanya pasti ada disini.


Cukup untuk basa basinya, kembal ke topik penginstalan. Sekarang buka VMware Workstation kalian, apabila kalian mengikuti langkah-langkah dari bagian 1 dan telah memasang CD installer Debian 8, kalian cukup menjalankan mesin virtual kalian dengan cara klik "Power on the virtual machine". Akan tetapi jika kalian belum memasukkan CD installer, silakan kalian buka settings dengan cara klik "Edit virtual machine settings". 


Setelah itu akan muncul tamplan konfigurasi dari virtual machine kalian. Pilih tabs Hardware dan klik pada bagian CD/DVD dan lihat box pada paling kanan pada Connection pilih "Use ISO image file" kemudian untuk memilih CD installer klik Browse... dan pilih CD installer kalian. Klik OK untuk menutup jendela dan klik "Power on the virtual machine" untuk memulai menjalankan mesin virtual.


Gambar diatas merupakan tampilan awal dan menu instalasi dari Debian 8. Ada beberapa pilihan yang tersedia, untuk lebih jelasnya kalian bisa coba sendiri, sedangkan untuk memulai instalasi kalian bisa memilih Install atau Graphical install. Tetapi pada saat ini saya akan menjelaskan mengenai proses instalasi menggunakan pilihan Install. Jadi klik menu pilihan Install.


Selanjutnya adalah pemilihan bahasa, bahasa disini akan mempengaruhi bahasa yang akan digunakan pada proses instalasi atau pada OS Debian nantinya. Disini saya memilih defaultnya yaitu English, kalian bebas untuk memilih bahasa apapun jadi jangan terpaku terhadap pilihan saya.


Setelah itu adalah pemilihan negara tempat kalian tinggal, hal ini akan mempengaruhi time zone atau waktu sistem yang akan digunakan. Disini saya memilih defaultnya yaitu United States,  Kenapa tidak Indonesia ? Itu kessalahan saya, karena saya melakukan proses instalasi dengan cepat jadi saya tidak sempat memilih, hehehe. Jadi pemilihan negara adalah bebas, tetapi ingat kalimat pertama saya pada paragraf ini. Enter pada pilihan negara pilihan untuk melanjutkan proses instalasi.


Kemudian adalah konfigurasi jenis keyboard yang digunakan. Disini saya memilih keyboard American English karena konfigurasi keyboard tersebut juga sudah termasuk jenis QWERTY. Pilihan bebas tergantung jenis keyboard yang kalian gunakan. Jika sudah, klik enter pada pilihan kalian untuk melanjutkan proses instalasi.


Tunggulah proses loading dengan sabar, membuutuh kansedikit waktu untuk pemasangan kompnen. Jika proses loading telah selesai, langkah berikutnya adalah pemberian nama untuk komputer, biasanya pada Windows seperti Kafetech-PC. Tetapi disini hal tersebut memiliki nama lain yaitu hostname. Disini saya mengisinya dengan nama saya, lalu pilih Continue untuk melanjutkan instalasi.


Selanjutnya adalah konfigurasi domain, yang dimaksud domain disini adalah nama website yang sudah dimiliki oleh hostname. Karena saya tidak memilikinya, saya membiarkan kosong. Jika sudah, pilih Continue untuk melanjutkan proses instalasi.


Selanjutnya adalah konfigurasi password daru username "root". Perlu diketahui pada Linux  Debian memiliki Administrator user yang bernama "root". Jadi pada langkah disini kalian diperintahkan untuk memberikan password untuk user yang bernama "root". Username "root" tidak bisa diganti ataupun dihapus. Jika sudah memasukkan password, pilih Continue untuk melanjutkan ke langkah selanjutnya. Langkah selanjutnya yaitu konfirmasi/memverifikasi password, jadi masukkan password yang kalian telah masukkan tadi. Pilih Continue untuk melanjutkan proses instalasi.


Pada langkah ini kalian diperintahkan untuk memasukkan nama lengkap kalian. Nama lengkap ini selanjutnya akan disimpan pada username default yang akan kalian buat pada langkah selanjutnya. Setelah memaksukkan nama lengkap kalian, pilih Continue untuk melanjutkan proses instalasi.


Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, pada langkah ini kalian akan diminta untuk memasukkan sebuah username. Username yang sedang kalian buat ini adalah username dengan hak akses biasa. Tidak seperti username sebelummnya (root), username ini memiliki keterbatasan, sedangkan username sebelumnya tidak memiliki batas. Setelah memasukkan username, pilih Continue.


Langkah selanjutnya adalah pemberian password terhadap username yang kalian buat sebelumnya (username biasa). Masukkan password yang kalian inginkan, lalu pilih Continue untuk menuju langkah selanjutnya. Pada langkah selanjutnya kalian akan diminta untuk memverifikasi password yang telah kalian buat. Jadi masukkan password yang sama dengan password sebelumnya. Jika sudah pilih Continue.


Selanjutnya adalah konfigurasi waktu setempat atau time zone. Disini secara otomatis akan disediakan pilihan berdasarkan negara yang kalian pilih pada langkah-langkah sebelumnya. Karena sebelumnya saya memilih United States maka time zone yang muncul akan seperti gambar diatas. Pilih salah satu dati time zone yang telah disediakan, jika sudah tekan Enter.


Tunggu proses loading, tunggulah dengan sabar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan :). Pada langkah ini kalian akan diminta untuk mengkonfigurasi partisi disk atau pembagian disk. Mengenai struktur pada Linux mungkin akan saya bahas pada pertemuan selanjutnya. Pada saat ini saya memilih Guided - use entire disk yang artinya saya memilih pembagian secara otomatis dengan menggunakan seluruh isi dari disk. Sedangkan kalian yang ingin mengatur partisi bisa memilih Manual. Bagi kalian yang menggunakan dual boot atau menjadikan hal ini sebagai dual boot, jangan menggunakan Guided karena akan menghapus operating system sebeumnya, pelajari terlebih dahulu mengenai partisi untuk dual boot. Tekan enter pada Guided - use entire disk.


Langkah selanjutnya adalah memilih harddisk atau disk yang akan dipartisi. Karena disini menggunakan virtual, maka yang akan muncul hanya virtual disk yang telah dibuat pada mesin virtual. Pilih disk tersebut, kemudian tekan Enter.


Masih berhubungan dengan partisi, pada langkah ini terdapat 3 jenis pilihan. Pada pilihan pertama "All files in one partition (recommended for new users)" yang berarti semua file yang akan diinstal nanti akan dijadikan satu dalam satu partisi. Sedangkan 2 pilihan lainnya menjadikan beberapa file ke dalam beberapa partisi. Disini saya memilih "All file in one partition (recommended for new users)" karena lebih mudah dan cepat serta tidak ribet. Tekan Enter pada pilihan yang kalian pilih.


Selanjutnya akan ditampilkan konfigurasi partisi yang telah kalian setting pada langkah-langkah sebelumnya. Jika kalian telah setuju dan yakin, pilih "Finish partitioning dan write changes to disk" untuk melanjutkan proses partisi. Akan tetapi jika kalian tidak yakin dan ingin mengatur kembali, kalian bisa memilih "Undo changes to partitios". Tekan Enter pada pilihan kalian.


Setelah itu akan muncul sebuah notifikasi atau peringatan yang menyatakan apakah proses pastisi dapat dilakukan dengan kondisi yang ditampilkan. Jika kalian yakin pilih "Yes" kemudian Enter untuk melanjutkan, tetapi jika kalian ingin kembali pilih "No" kemudian Enter.


Langkah selanjutnya yaitu menunggu proses instalasi dan partisi selesai. Ketika proses loading, kalian akan menemui beberapa pertanyaan salah satunya seperti gambar diatas. Jika kalian memiliki CD Linux Debian 8 dengan nomor lain. Perlu diketahui bahwa Linux Debian memiliki beberapa .iso. CD instalasi berada pada .iso nomor 1. Sedangkan nomor 2 dan 3 berisi tentang software atau package-package tambahan lainnya. Karena saya hanya mempunyai CD yang ke-1, saya memilih "No" lalu tekan Enter.


Kemudian akan muncul konfigurasi package name, maksudnya disini kalian akan disuruh untuk memilih alamat repository yang akan kalian gunakan nantinya. Jika kalian pilih "Yes" maka kalian akan mengaturnya, tetapi disini saya memilih "No" kemudian Enter karena saya tidak ingin mengatur hal tersebut pada saat ini.


Selanjutnya adalah konfigurasi mengenai lembaga survey kontes. Jika kalian ingin berpartisipasi dalam survey tersebut, kalian bisa pilih "Yes". Akan tetapi disini saya juga tidak ingin mengikuti hal tersebut, jadi saya memilih "No" kemudian Enter.


Pada langkah selanjutnya adalah memilih software yang akan diinstall pada operating system. Jika kalian ingin tidak menginstal pada salah satu software, kalian bisa menekan Space pada keyboard untuk menghilangkan simbol *. Disini saya lebih memilih untuk memilih untuk menginstal semuanya. Jika sudah kalian bisa langsung tekan Enter.


Kemudian ada nontifikasi untuk menginstal GRUB boot loader, pada pertemuan selanjutnya mungkin saya akan memberikan penjelasan mengenai hal tersebut juga. Singkatnya GRUB boot loader ini akan muncul sesaat kalian akan masuk ke dalam operating sytem. Terdapat beberapa konfigurasi dalam GRUB boot loader, semisal kalian memiliki dual boot kalian bisa memilih operating system yang akan digunakan pada GRUB boot loader ini. Disini saya memilih untuk menginstal, jadi saya memilih "Yes" kamudian tekan Enter.


Jika kalian memilih untuk menginstal GRUB boot loader seperti saya, maka kalian akan menemui seperti gambar diatas. Pada langkah ini kalian akan diminta untuk menetapkan letak dimana GRUB boot loader akan diinstal. Karena saya menggunakan virtual, partisi yang akan muncul hanya satu yaitu /dev/sda. Tekan Enter pada pilihan tersebut.


Setelah itu proses isntalasi dan pemasangan akan dilanjutkan, mohon untuk menunggu dengan sabar, karena semua itu membutuhkan waktu. Jika proses instalasi telah selesai maka akan muncul tampilan seperti gambar diatas. Sebelum kalian pilih Continue, sebaiknya kalian membaca langkah selanjutnya pada tulisan ini.


Karena saya sebelumnya menggunakan mesin virtual, sebelum memilih Continue pada langkah sebelumnya, sebaiknya kita mengeluarkan CD installer dari CD/DVD drive mesin virtual. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pilih menu VM pada toolbar kemudian pilih Settings lalu klik CD/DVD pada bagian Connection pilih radio button "Use physical drive" dan pilih auto detect. Untuk menutupknya klik OK. Setelah itu baru kalian klik Continue pada langkah sebelumnya dan mesin virtual akan mulai restart.


Gambar diatas merupakan tampilan awal dari Linux Debian 8 yang hanya berupa CLI. Perlu diketahui juga bahwa Linux memiliki 2 tipe, yaitu tipe GUI dan tipe CLI. Tipe GUI adalah tipe yang memiliki interface desktop disertain dengan gambar dan dapat menggunakan mouse, seperti Windows. Sedangkan tipe CLI adalah tipe yang hanya menggunakan media tulis/ketik, jadi hanya menggunakan keyboard dan hanya berupa tulisan.

Artikel terkait

Instalasi Guest OSInstalasi Guest OS Bagian 2Informasi Mengenai DebianPerbedaan SSH dan TelnetMenginstal Telnet dan SSH Debian, dan sebagainya.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Perbedaan Telnet Dan SSH Pada Jaringan Komputer

Reuse Oriented atau Component Based Software Engineering (CBSE)

Cara Import SQL PowerDesigner Ke Database SQL