Mengenal Perbedaan Telnet Dan SSH Pada Jaringan Komputer

Mengenal Perbedaan Telnet Dan SSH Pada Debian


Telnet dan SSH adalah salah satu perintah pada Debian yang memiliki fungsi untuk remote, seringkali beberapa orang mengartikan keduanya sebagai perintah yang sama. Namun, pada penerapannya kedua perintah ini memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya simak informasi dibawah ini, jadi tetap di kafetech.blogspot.co.id.

Pengertian

Kedua perintah ini memiliki pengertian yang berbeda, Telnet (Telecommunication Network) adalah protocol jaringan yang digunakan pada Internet atau Local Area Network untuk menyediakan fasilitas komunikasi berbasis teks interaksi dua arah yang menggunakan koneksi virtual terminal. Telnet dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. Telnet memiliki beberapa keterbatasan  yang dianggap sebagai risiko keamanan.

Sedangkan pengertian SSH (Secure Shell) adalah sebuah protocol jaringan kriptografi untuk komunikasi data yang aman, login antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya. Koneksi ini melalui jaringan yang aman maupun yang tidak aman, server menjalankan program SSH dan program SSH akan menjalankan klien. Protokol spesifikasi yang membedakan antar versi adalah SSH-1 dan SSH-2.

SSH menggunakan metode public-key cryptography untuk mengenkripsi komunikasi antara dua host, demikian pula untuk autentikasi pemakai. Dengan metode ini, kita akan memerlukan 2 buah kunci berbeda yang digunakan baik untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Dua buah kunci tersebut masing-masing disebut public key (dipublikasikan ke publik/orang lain) dan private key (dirahasiakan/hanya pemiliknya yang tahu). Masing-masing kunci diatas dapat digunakan untuk melakuka enkripsi dan dekripsi.

Jadi, dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa Telnet dan SSH adalah dua buah perintah yang berbeda. Telnet merupakan perintah eksekusi jarak jauh tanpa menggunakan enkripsi, sedangkan SSH merupakan perintah eksekusi jarak jauh yang menggunakan eenkripsi.  Sehingga teknologi SSH sendiri memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknologi Telnet. Dapat juga dikatakan bahwa teknologi Telnet sudah ditemukan terlebih dahulu dan menjadi standarisasi, sedangkan SSH bisa dikatakan sebagai pengembangannya.

Fungsi dan Kegunaan

Karena perkembangan jaringan komputer yang terus membaik, perintah telnet pun dapat dilakukan tanpa harus mengetahui dimana letak telnet berada. Protocol Telnet memiliki beberapa fungsi utama yang banyak digunakan. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya ialah :
  1. Mengakses server atau host secara remote
  2. Mengubah komputer user menjadi komputer terminal
  3. Menjalankan komputer menggunakan Telnet jarak jauh

Sedangkan fungsi SSH sendiri dapat digunakan untuk menggantikan Telnet, RLogin, FTP, dan RSH, sehingga salah satu fungsi utamanya adalah untuk menjamin keamanan dalam melakukan transmisi data pada suatu jaringan. SSH banyak dimanfaatkan oleh berbagai Network Admin dengan jarah yang jauh untuk mengontrol web dan jenis jaringan lainnya, sepeerti WAN. Fungsi SSH ini sebenarnya dibuat untuk menggantikan protokol sebelumnya yang dianggap sangat rentan terhadap pencurian data melalui malware berbahaya. Fungsi lain dari SSH antara lain :
  1. Melakukan enkripsi terhadap data yang dikirim
  2. Protokol untuk pertukaran data dalam suatu jaringan
  3. Otentifikasi, mekanisme untuk memastikan pengirim dan penerima adalah benar dan aman
  4. Kerahasiaan, memastikan kerahasiaan data yang dikirim agar hanya diketahui oleh penerima dan pengirim
Manfaat menggunakan SSH adalah meningkatkan keamanan data pada komputer ketika mengakses internet, karena dengan adanya SSH sebagai perantara koneksi internet. SSH akan memberikan enkripsu pada semua data yang terbaca, kemudian mengirimkannya ke server lain.

Selain dapat melakukan enkripsi data, SSH juga memilki kemampuan melakukan Port Forwarding yang mana memungkinkan untuk mendapatkan manfaat sebagai berikut :
  1. Melakukan koneksi aplikasi TCP (misalnya : web server, mail server, FTP server) dengan lebih secure (aman) 
  2. Melakukan koneksi dengan membypass (melewati) firewal atau proxy setempat

Comments

Popular posts from this blog

Reuse Oriented atau Component Based Software Engineering (CBSE)

Cara Import SQL PowerDesigner Ke Database SQL